Scheller Populer

Sabtu, 13 Oktober 2012

Innovate, We Can!!! (SweeTaso, Pengembangan Produk Tape Bondowoso)




           Produk SweeTaSo merupakan makanan olahan yang terbuat dari singkong yang di fermentasi dengan menggunakan ragi. SweeTaSo adalah singkatan dari Sweet Tape Bondowoso. Produk Tape yang disediakan adalah pengembangan dari produk Tape yang sebelumnya sudah ada dan terkenal berasal dari Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, namun dalam hal ini dilakukan inovasi terhadap kemasan dan rasa tape tersebut. Tape dibuat dalam berbagai varian rasa yaitu stroberi, cokelat, durian, keju dan plain (orisinil). Tape varian rasa yang disediakan terdiri dari dua jenis yaitu Tape bakar dan Tape non-bakar. Produk tape bakar dibuat sebagai alternatif jika tape akan diguanakan sebagai oleh-oleh dan akan di konsumsi dalam jangka waktu yang lama, karena tape yang telah dibakar memilki umur simpan yang relatif lebih lama dibanding tape yang tidak dibakar karena teksturnya yang lebih kering. Untuk tape rasa yang tidak dibakar umur simpannya biasanya lebih pendek karena bersifat basah, sehingga jika akan di distribusikan untuk oleh-oleh harus diperhatikan dalam penenetuan tanggal kematangan produk, jadi sebaiknya produk setelah diberi ragi sudah dapat di display agar supaya ketika akan dikonsumsi oleh konsumen tingkat kematangan produk sudah tepat.
Selain inovasi rasa SweeTaso juga memilki keunikan pada kemasan disbanding produk tape yang sudah ada sebelumnya yaitu menggunakan kemasan anyaman bambu atau biasa disebut besek, dimana besek ini diberi sentuhan warna untuk mempercatik kemasan dan diberi label serta menggunakan tali rami untuk mengikat besek tersebut, hal ini merupakan langkah untuk menciptakan suatu produk yang dapat memikat konsumen karena selama ini produk tape yang ada hanya menggunakan kemasan besek biasa dan diikat dengan tali raffia. Sehingga diharapkan dengan membuat inovasi terhadap kemasan yang digunakan dapat meningkatkan nilai ekonomis produk. Kemasan yang kedua terbuat dari karton yang diberi aksen anyaman bambu pada bagian samping dan aksen daun pisang pada bagian tutup dan diberi label, serta untuk pengikat juga menggunakan tali rami. Jadi meskipun berbahan karton namun tidak meninggalakan kesan tradisional dan eksotik pada produk.
Penggunaan kemasan disesuaikan dengan jenis produk, untuk tape non-bakar menggunakan kemasan daun pisang dan besek karena besek yang terbuat dari anyaman bambu dapat manjaga kelembaban dan sirkulasi udara didalam kemasan, sebagaimana diketahui bahwa tape non-bakar didistribusikan sebelum produk mencapai tingkat kematangan sehingga sirkulasi udara yang baik sangat dibutuhkan untuk mendukung terjadinya proses fermentasi pada produk. Sedangkan untuk produk Tape bakar menggunakan kemasan folding cartoon karena untuk menjaga agar produk tidak cepat rusak baik akibat mikroorganisme maupun cacat akibat gesekan mekanis. Sebagai kemasan tambahan untuk paket oleh-oleh jika pembelian lebih dari lima besek atau folding cartoon maka menggunakan paper bag yang juga diberi aksen anyaman bambu, tujuannya selain untuk  mempermudah membawa produk namun juga untuk memperjelas kesan eksotis pada produk.

A.    Analisa Pasar
Analisa pasar sangat diperlukan dikarenakan rencana usaha tape bakar asli bondowoso  bersifat inovasi produk dengan tampilan baru,  variant baru, dan ingin meluncurkan produk. Dapat dianalogikan seperti ini, jika  hendak berperang pasti ingin mendapat informasi sebanyak-banyaknya mengenai musuh dan medan perang yang akan dihadapi guna memenangkan peperangan dan memperoleh dominasi serta kejayaan. Pada dasarnya tujuan utama menganalisa adalah Untuk menciptakan pemahaman tentang pentingnya analisa pasar, membicarakan dan mendemonstrasikan teknik-teknik untuk melakukan analisa pasar dalam hal menilai berbagai kesempatan usaha/bisnis, Untuk memungkinkan peserta dalam membentuk pondasi yang kuat sehubungan dengan mencapai tujuan wirausaha.
Dalam menganalisa produk tape bondowoso menggunakan beberapa data yang harus akurat, melakukan observasi, dan melakukan survey langsung terhadap kesan konsumen untuk data yang lebih valid. Selain teori dan pendidikan, penguasaan terhadap analisa pasar juga bisa diperoleh dari pengalaman langsung saat bekerja di lapangan. Adapun tipe data yang sering digunakan seperti :
1.      Data utama
a.     Data dan informasi yang dihasilkan sendiri – tangan pertama, data asli.
b.    Umumnya jenis data yang paling berharga – langsung dari sumber.
c.    Data utama berasala dari, Observasi, survey, grup-grup yang terpusat  dan/atau demonstrasi dari produk dan pelayana
2.      Data pendukung
a.       Data dan informasi dihasilkan oleh pihak lain – oleh karena itu, itu adalah pendukung bagi anda.
b.      Terkadang data lama, terlalu umum atau tidak terlalu sesuai dengan kebutuhan anda.
c.       Data pendukung berasal dari,  lembaga pemerintah contoh: BPS, organisasi berita, pusat perdagangan, internet, dll.
            Berdasarkan kedua tipe data diatas, sangat memungkinkan upaya analisis pasar menggunakan perbandingan data keduanya untuk saling melengkapi. Analisis pasar harus mengetahui jenis-jenis pasar yang meliputi :
1.      Konsumen:
Perseorangan, rumah tangga membeli barang-barang atau layanan untuk kebutuhan pribadi. Dalam hal analisa produk tape Bondowoso, konsumen yang sangat setia adalah mereka yang berdomisili di jawa timur ataupun ditanah rantau yang berasal dari bondowoso. Konsumen rela meluangkan akhir pekan berkunjung ke bondowoso hanya untuk menikmati tape bondowoso yang manis.
2.      Kalangan industri :
Perseorangan, grup-grup dan organisasi pembelian barang-barang atau layanan untuk produksi lebih lanjut atau penerapan industri lainnya.
3.      Penjual ulang :
Perantara, seperti pedagang grosir, makelar dan pengecer yang membeli barang jadi, atau bahkan barang yang belum jadi untuk dijual ulang.  Produk Madurasa dikerjasamakan dibeberapa pusat jajanan tempat wisata terkenal di jawa timur seperti jatim park, wisata bahari lamongan.
MEMAHAMI PRODUK :
◦ Fitur
• Nama Produk :  Produk Tape lokal bondowoso
• Karakteristik produk berasal dari bahan baku ketela lokal Bondowoso, berjenis ketela mentega (kuning), berukuran besar, mempunyai tekstur yang punel. Terdapat beberapa spesifikasi produk antara lain : tape bakar durian, tape bakar strawbery, tape bakar dll.
◦ Keuntungan
• sudut pandang penjual : Tape bakar khas Bondowoso memiliki tingkat kemanisan tinggi, berwarna kuning (jenis ketela mentega), bertekstur punel, tidak menggunakan pengawet, serta aman untuk dikonsumsi.
• sudut pandang pelanggan : Harga terjangkau, bisa dikonsumsi seluruh kalangan, rasanya yang khas hanya dijumpai di daerah asal yaitu Bondowoso.
Segmentasi
Penggunaan tipe-tipe Segmentasi
• LETAK GEOGRAFIS
            Wilayah jawa timur merupakan salah satu daerah tujuan wisata seperti Bromo dengan keindahan alamnya, malang dengan ikon apelnya, serta  jember yang memiliki agenda rutin JFC, dan banyuwangi sebagai pintu gerbang jawa dan Bali.
• DEMOGRAFI              
            Semua kalangan umur 10 tahun ke atas penghasilan menengah keatas.
• PSIKOGRAFI
            Konsumen aktif dan mandiri suka produk tape bondowoso madurasa. Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah rasa manis yang tinggi. Penggunaan Segmentasi Perilaku.
• PERILAKU
            Alasan untuk mengkonsumsi tape bakar Madurasa adalah stres dan kejenuhan, nafsu makan, serta kepuasan sesaat.
Analisa Marketplace :
POLITIKAL
Perizinan, peraturan
BPOM, sertifikasi Halal, PIRT, ISO 22000
Dukungan
pemerintah kabupaten, kota dan propinsi.
Pajak  
pajak usaha pemerintah daerah
Stabilitas/Dapat diperkirakan
dalam keadaan politik yang stabil
EKONOMIS
Pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi jatim sebesar 7,2%
Kestabilan harga
harga stabil pada posisi 15.000 rupiah
Kestabilan biaya
Biaya digunakan untuk faktor produksi, dan promosi.
Pendanaan
sumber dana dari pinjaman bank jatim
SOSIAL/BUDAYA
Kepuasan
Mengadopsi olahan lokal bondowoso

pengetahuan
pengolahan makanan fermentasi (food fermented)
TEKNOLOGIKAL
Otomatisasi
digunakan alat pembakaran manual
Kepuasan
cukup memadai untuk pengolahan tape

Rencana Pemasaran
Pengenalan produk dengan penyebaran brosur dan leaflet disertai potensi wisata daerah Bondowoso. Selain itu adanya dukungan kerjasama dengan restauran besar yang ada di jawa timur (daerah – daerah tujuan wisata seperti Malang, Bromo, Surabaya, Jember dll). Satu upaya yang menjadi tujuan utama adalah berpartisipasi pada event pameran kuliner tingkat daerah, nasional, dan mancanegara.
Segmentasi, Target, Positioning
Segmentasi produk Tape Sweetaso adalah masyarakat umum, Target pasar antara lain, wisata lokal, Internasional yang berkunjung ke jawa timur. Sweetaso memposisikan diri sebagai salah satu produk olahan singkong yang difermentasi dan diberikan Inovasi rasa untuk menambah kekhasan produk lokal Bondowoso sehingga bisa mengangkat potensi lokal daerah Bondowoso.
Marketing Mix
Marketing mix adalah suatu strategi marketing yang menekankan bagaimana cara menjual produk seefektif mungkin.  Marketing mix produk tape sweetaso di internet berprinsip 4P meliputi :


1.      Product
            Produk dalam dunia bisnis online bisa berarti isi tulisan (content) di web.. tulisan harus jelas dibaca oleh pengunjung website, tetapi juga harus memudahkan mesin pencari (search engine) seperti google, yahoo, atau MSN menemukan website produk sweetaso.
2.      Price.
Pesaing  di Internet tidak hanya orang Indonesia aja,  Tetapi seluruh penjuru dunia. Banyak orang menggunakan internet sebagai sarana untuk membandingkan harga, jika mereka ingin membeli mobil atau handphone, misalnya. Jadi, jika menjual produk secara online, maka pastikan harga yang ditawarkan tepat. Harga sweetaso berkisar Rp5000 s.d Rp15000 sangat terjangkau oleh semua kalangan.
3.      Place
Disini berarti website.  di bisnis online adalah sebuah website. Sehingga, jika  ingin pengguna internet mengunjungi kantor (baca : website), maka dibuatlah website yang mudah diakses, mudah dibaca, dan tentu saja menarik.
4.      Promotion
Dalam Internet Marketing, hal yang paling penting adalah membuat website terkenal dan ramai dikunjungi. ada banyak ribuan bahkan mungkin jutaan website, yang bisa saja memiliki produk atau content yang sama dengan website sweetaso. Jika  tidak mengetahui cara pemasaran yang tepat, maka website hanya akan menjadi debu di lautan.
Peluang dan Target ke depan.
Peluang produk relatif besar karena pesaing sejenis dari daerah lain belum ada khususnya di jawa timur. Sehingga target ke depan adalah mengembalikan dan lebih mengenalkan nama Bondowoso sebagai kota Tape dengan berbagai jenis Inovasi. Rencana promosi akan dilakukan dengan gencar melalui adanya media teknologi,website, akun jejaring sosial, dinas pariwisata, dan promosi yang diadakan dengan kerjasama pemerintah daerah. Selain itu didirikan pusat tape Bondowoso di beberapa kota disekitarnya agar distribusi produk cepat dan merata disemua daerah dijawa timur khususnya yang memiliki potensi wisata. Pusat tape Bondowoso didirikan dalam bentuk gerai-gerai.

B.     Strategi dan Implementasi
Strategi pengembangan bisnis yang dilakukan yaitu melalui metode marketing mix yaitu terkait Product, Price, Place, dan Promotion.
1.      Product (Produk)
Produk ini bermerk Sweetaso (Sweet Tape Bondowoso) yaitu tape khas daerah Bondowoso, Jawa Timur yang berasal dari fermentasi singkong jenis mentega yang diolah dengan dibakar dan diberi aneka rasa, rasa coklat, keju, strawberry, dan original. Produk ini dikemas dengan daun pisang kemudian dilakukan pembakaran serta dikemas lagi dalam kemasan bambu (besek) yang berisi 10 Sweetaso. Sweetaso berbentuk kotak seperti makanan tradisional Nagasari. Kemasan yang marketable membuat produk semakin menarik.
2.      Price (Harga)
Harga Sweetaso dalam 1 besek sebesar Rp 15.000, 00. Harga ini tergolong terjangkau dan cocok untuk dikonsumsi oleh semua kalangan, khususnya kalangan menengah ke atas.
3.      Placing (Penempatan)
a)      Outlet Sweetaso dan Kios empat wisata di Jawa Timur.
Karena adanya misi untuk mengenalkan produk khas Bondowoso yaitu tape, maka untuk memperluas pengenalan akan dilakukan penjualan dengan membuka otlet khusus Sweetaso dan dengan metode titip jual ke kios-kios di seluruh tempat wisata di Bondowoso dan di seluruh daerah Jawa Timur. Dengan demikian para wisatawan dapat mengetahui bahwa makanan khas Bondowoso adalah tape.
b)      Kios di bandara, stasiun, hotel, tempat penginapan, dan terminal di Jawa Timur.
Dengan adanya penjualan ke bandara, stasiun, hotel, tepat penginapan, dan terminal di Jawa Timur, masyarakat yang sedang melakukan perjalanan dapat mengetahui bahwa makanan khas yang terkenal dari Jawa Timur, khususnya Bondowoso adalah Sweetaso. Hal ini merupakan penjualan yang efektif untuk pengenalan ke masyarakat.
c)      Toko
Pengenalan Sweetaso di toko-toko juga dapat efektif bila diijual di toko-toko dengan begitu masyarakat seluruh kalangan dapat mengenal dan mudah untuk membeli.
d)     Kantin sekolah dan universitas.
Untuk membidik kalangan anak-anak dan mahasiswa, maka dijual pula Sweetaso di kantin sekolah dan mahasiswa agar produk ini dijadikan alternatif jajanan yang sehat dan unik mengingat makin banyaknya junkfood di pasaran.
e)      Komunitas Vegetarian Indonesia Vegetarian Society (IVS), Vihara, dan Resto Vegetarian di Jawa Timur
Karena tidak mengandung bahan hewani, maka Sweetaso dapat dikonsumsi kalangan vegetarian Jawa Timur yang tergabung dalam Indonesia Vegetarian Society (IVS), vihara, dan resto vegetarian.
4.      Promotion(Promosi)
a)      Penyebaran leaflet secara meluas ke masyarakat sasaran pemasaran dan mediasi melalui radio, media cetak, website, twitter, dan facebook Sweetaso .
b)      Promosi secara langsung ke konsumen, dengan mengizinkan konsumen untuk mencicipi Sweetaso.
c)      Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pameran makanan.
d)     Pameran kuliner sebagai pengenalan produk secara langsung.
e)      Pengadaan gerai khusus dan tempat produksi Sweetaso.
f)       Pemberian sponsorship dari Sweetaso ke masyarakat.
g)      Pengajuan standar kehalalan pangan LPPOM MUI dan PIRT Dinas Kesehatan

C.     Struktur Organisasi       
            Adanya struktur oraganisasi yang jelas dalam sebuah usaha memiliki peran penting dalam pendelegasian tugas dan wewenang yang jelas, sehingga memungkinkan tenaga kerja mengetahui tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dan yang menjadi tanggung jawabnya. Selain itu, tenaga kerja juga akan mengetahui ruang lingkup wewenang yang dimilikinya atau tugas-tugas yang akan dilaksanakannya. Dengan kondisi kerja tersebut tenaga kerja mengetahui sumber pemberi delegasi tugas dan tempat melaporkan hasilnya. Cara atau sistem pendelegasian tugas dan wewenang yang jelas tidak akan menyebabkan dualisme dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan. Berikut adalah bagan struktur oragnisasi UKM “Sweet Taso” :



   Berdasarkan bagan struktur organisasi tesebut maka dapat diketahui bahwa unit usaha ini dipimpin oleh seorang pimpinan yang bertanggung jawab terhadap manajemen perusahaan. Pimpinan disini adalah pemilik unit usaha yang membawahi lima manager yang bertanggung jawab pada departemen masing – masing. Manager terdiri dari manager personalia dan umum atau HRD (Human Resource and Development), manager pembelian, manager produksi, manager keuangan, dan manager pemasaran .dari struktur tersebut maka dapat diketahui tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap bagian. Adapun tangung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi ini produksi adalah sebagai berikut :
1.      Direktur Utama
  1. Merupakan brand owner dari unit usaha yang dijalankan
  2. Mengawasi dan mengarahkan segala kegiatan yang ada di organisasi unit usaha tersebut, agar sesuai dengan tujuan  yang telah ditetapkan.
  3. Bertanggung jawab terhadap kemajuan unit usaha yang dijalankan.
  4. Menentukan pengembangan yang dijalankan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
  5. Bertindak sebagai perwakilan unit usaha dengan pihak luar .
2.   Manager Personalia dan Bidang Umum
a.       Bertanggung jawab terhadap direktur (owner) .
b.      Mencari, mengadakan, dan menentukan sistem penyeleksian calon tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi yan dibutuhkan.
c.       Membina dan mengevaluasi setiap tenaga kerja perusahaan.
d.      Menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan melaporkan secara berkala mengenai jumlah tenaga kerja yang digunakan, yang akan direkrut, serta tenaga kerja yang berprestasi.
e.       Membuat perjanjian kerja.
f.       Memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan para pekerja.
g.      Membuat administrasi kepersonaliaan yang meliputi biodata karyawan, absensi, cuti, surat peringatan atau teguran, dan sebagainya.
h.      Mengurusi segala macam perijinan yang berhubungan dengan instansi pemerintah dan masyarakat umum.   
4.      Manajer Pemasaran
  1. Mengontrol dan menentukan jumlah produk yang dipasarkan .
  2. Mengontrol kondisi produk di distributor, dan menarik produk yang telah kadaluarsa.
  3. Memperhatikan dan memperhitungkan kondisi pasar dan pesaing.
  4. Merancang rencana pemasaran untuk jangka pendek dan jangka panjang.
  5. Membuat laporan secara berkala terhadap hasil pemasaran kepada direktur (owner).
  6. Menentukan harga pokok produk bersama dengan manager keuangan dan produksi. 
5.      Manajer Keuangan
a.       Mengatur dan memberikan informasi kondisi keuangan perusahaan.
b.      Bertanggung jawab terhadap semua transaksi keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi serta melakukan internal audit.
c.       Mengawasi serta memelihara semua laporan keuangan dari bagian pajak dan bagian umum.
d.      Membuat sistem laporan keuangan yang digunakan untuk membantu manager pelaksana dalam mengambil keputusan.
e.       Membuat laporan keuangan secara berkala kepada direktur perusahaan (owner).
6.      Manager Pembelian
  1. Merencanakan pembelian hal-hal penting yang berkenaan dengan jalannya perusahaan.
  2. Bersama dengan manager produksi merencanakan pembelian bahan baku, bahan pembantu, bahan pengemas untuk keperluan proses produksi.
  3. Bertanggung jawab terhadap direktur perusahaan (owner) .