Produk SweeTaSo merupakan makanan olahan yang terbuat dari singkong yang di fermentasi dengan menggunakan ragi. SweeTaSo adalah singkatan dari Sweet Tape Bondowoso. Produk Tape yang disediakan adalah pengembangan dari produk Tape yang sebelumnya sudah ada dan terkenal berasal dari Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, namun dalam hal ini dilakukan inovasi terhadap kemasan dan rasa tape tersebut. Tape dibuat dalam berbagai varian rasa yaitu stroberi, cokelat, durian, keju dan plain (orisinil). Tape varian rasa yang disediakan terdiri dari dua jenis yaitu Tape bakar dan Tape non-bakar. Produk tape bakar dibuat sebagai alternatif jika tape akan diguanakan sebagai oleh-oleh dan akan di konsumsi dalam jangka waktu yang lama, karena tape yang telah dibakar memilki umur simpan yang relatif lebih lama dibanding tape yang tidak dibakar karena teksturnya yang lebih kering. Untuk tape rasa yang tidak dibakar umur simpannya biasanya lebih pendek karena bersifat basah, sehingga jika akan di distribusikan untuk oleh-oleh harus diperhatikan dalam penenetuan tanggal kematangan produk, jadi sebaiknya produk setelah diberi ragi sudah dapat di display agar supaya ketika akan dikonsumsi oleh konsumen tingkat kematangan produk sudah tepat.
Selain inovasi rasa
SweeTaso juga memilki keunikan pada kemasan disbanding produk tape yang sudah
ada sebelumnya yaitu menggunakan kemasan anyaman bambu atau biasa disebut
besek, dimana besek ini diberi sentuhan warna untuk mempercatik kemasan dan
diberi label serta menggunakan tali rami untuk mengikat besek tersebut, hal ini
merupakan langkah untuk menciptakan suatu produk yang dapat memikat konsumen
karena selama ini produk tape yang ada hanya menggunakan kemasan besek biasa
dan diikat dengan tali raffia. Sehingga diharapkan dengan membuat inovasi
terhadap kemasan yang digunakan dapat meningkatkan nilai ekonomis produk.
Kemasan yang kedua terbuat dari karton yang diberi aksen anyaman bambu pada
bagian samping dan aksen daun pisang pada bagian tutup dan diberi label, serta
untuk pengikat juga menggunakan tali rami. Jadi meskipun berbahan karton namun
tidak meninggalakan kesan tradisional dan eksotik pada produk.
Penggunaan kemasan
disesuaikan dengan jenis produk, untuk tape non-bakar menggunakan kemasan daun
pisang dan besek karena besek yang terbuat dari anyaman bambu dapat manjaga
kelembaban dan sirkulasi udara didalam kemasan, sebagaimana diketahui bahwa
tape non-bakar didistribusikan sebelum produk mencapai tingkat kematangan
sehingga sirkulasi udara yang baik sangat dibutuhkan untuk mendukung terjadinya
proses fermentasi pada produk. Sedangkan untuk produk Tape bakar menggunakan
kemasan folding cartoon karena untuk
menjaga agar produk tidak cepat rusak baik akibat mikroorganisme maupun cacat
akibat gesekan mekanis. Sebagai kemasan tambahan untuk paket oleh-oleh jika
pembelian lebih dari lima besek atau folding
cartoon maka menggunakan paper bag yang juga diberi aksen anyaman bambu,
tujuannya selain untuk mempermudah
membawa produk namun juga untuk memperjelas kesan eksotis pada produk.
A.
Analisa
Pasar
Analisa pasar sangat
diperlukan dikarenakan rencana usaha tape bakar asli bondowoso bersifat inovasi produk dengan tampilan
baru, variant baru, dan ingin
meluncurkan produk. Dapat dianalogikan seperti ini, jika hendak berperang pasti ingin mendapat
informasi sebanyak-banyaknya mengenai musuh dan medan perang yang akan dihadapi
guna memenangkan peperangan dan memperoleh dominasi serta kejayaan.
Pada dasarnya tujuan utama menganalisa adalah Untuk menciptakan pemahaman
tentang pentingnya analisa pasar, membicarakan dan mendemonstrasikan
teknik-teknik untuk melakukan analisa pasar dalam hal menilai berbagai
kesempatan usaha/bisnis, Untuk memungkinkan peserta dalam membentuk pondasi
yang kuat sehubungan dengan mencapai tujuan wirausaha.
Dalam menganalisa
produk tape bondowoso menggunakan beberapa data yang harus akurat, melakukan observasi, dan melakukan survey langsung
terhadap kesan konsumen untuk data yang lebih valid. Selain teori dan
pendidikan, penguasaan terhadap analisa pasar juga bisa diperoleh dari pengalaman
langsung saat bekerja di lapangan. Adapun tipe data yang sering digunakan
seperti :
1. Data
utama
a. Data
dan informasi yang dihasilkan sendiri – tangan pertama, data asli.
b. Umumnya
jenis data yang paling berharga – langsung dari sumber.
c. Data
utama berasala dari, Observasi, survey, grup-grup yang terpusat dan/atau demonstrasi dari produk dan pelayana
2. Data
pendukung
a. Data
dan informasi dihasilkan oleh pihak lain – oleh karena itu, itu adalah
pendukung bagi anda.
b. Terkadang
data lama, terlalu umum atau tidak terlalu sesuai dengan kebutuhan anda.
c. Data
pendukung berasal dari, lembaga
pemerintah contoh: BPS, organisasi berita, pusat perdagangan, internet, dll.
Berdasarkan kedua tipe data diatas,
sangat memungkinkan upaya analisis pasar menggunakan perbandingan data keduanya
untuk saling melengkapi. Analisis
pasar harus mengetahui jenis-jenis pasar yang meliputi :
1. Konsumen:
Perseorangan, rumah tangga membeli
barang-barang atau layanan untuk kebutuhan pribadi. Dalam hal analisa produk
tape Bondowoso, konsumen yang sangat setia adalah mereka yang berdomisili di
jawa timur ataupun ditanah rantau yang berasal dari bondowoso. Konsumen rela
meluangkan akhir pekan berkunjung ke bondowoso hanya untuk menikmati tape
bondowoso yang manis.
2.
Kalangan industri :
Perseorangan, grup-grup dan organisasi
pembelian barang-barang atau layanan untuk produksi lebih lanjut atau penerapan
industri lainnya.
3.
Penjual ulang :
Perantara, seperti
pedagang grosir, makelar dan pengecer yang membeli barang jadi, atau bahkan
barang yang belum jadi untuk dijual ulang.
Produk Madurasa dikerjasamakan dibeberapa pusat jajanan tempat wisata
terkenal di jawa timur seperti jatim park, wisata bahari lamongan.
MEMAHAMI
PRODUK :
◦ Fitur
• Nama Produk : Produk Tape lokal bondowoso
• Karakteristik produk berasal dari
bahan baku ketela lokal Bondowoso, berjenis ketela mentega (kuning), berukuran
besar, mempunyai tekstur yang punel. Terdapat beberapa spesifikasi produk
antara lain : tape bakar durian, tape bakar strawbery, tape bakar dll.
◦ Keuntungan
• sudut pandang penjual : Tape bakar
khas Bondowoso memiliki tingkat kemanisan tinggi, berwarna kuning (jenis ketela
mentega), bertekstur punel, tidak menggunakan pengawet, serta aman untuk
dikonsumsi.
• sudut pandang pelanggan : Harga
terjangkau, bisa dikonsumsi seluruh kalangan, rasanya yang khas hanya dijumpai
di daerah asal yaitu Bondowoso.
Segmentasi
Penggunaan tipe-tipe Segmentasi
• LETAK GEOGRAFIS
Wilayah
jawa timur merupakan salah satu daerah tujuan wisata seperti Bromo dengan
keindahan alamnya, malang dengan ikon apelnya, serta jember yang memiliki agenda rutin JFC, dan
banyuwangi sebagai pintu gerbang jawa dan Bali.
• DEMOGRAFI
Semua kalangan umur 10 tahun ke
atas penghasilan menengah keatas.
• PSIKOGRAFI
Konsumen
aktif dan mandiri suka produk tape bondowoso madurasa. Faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian adalah rasa manis yang tinggi. Penggunaan Segmentasi Perilaku.
• PERILAKU
Alasan
untuk mengkonsumsi tape bakar Madurasa adalah stres dan kejenuhan, nafsu makan,
serta kepuasan sesaat.
Analisa
Marketplace :
POLITIKAL
|
|
Perizinan, peraturan
|
BPOM, sertifikasi Halal, PIRT, ISO
22000
|
Dukungan
|
pemerintah kabupaten, kota dan
propinsi.
|
Pajak
|
pajak usaha pemerintah daerah
|
Stabilitas/Dapat diperkirakan
|
dalam keadaan politik yang stabil
|
EKONOMIS
|
|
Pertumbuhan
|
pertumbuhan ekonomi jatim sebesar 7,2%
|
Kestabilan harga
|
harga stabil pada posisi 15.000 rupiah
|
Kestabilan biaya
|
Biaya digunakan untuk faktor produksi,
dan promosi.
|
Pendanaan
|
sumber dana dari pinjaman bank jatim
|
SOSIAL/BUDAYA
|
|
Kepuasan
|
Mengadopsi olahan lokal bondowoso
|
pengetahuan
|
pengolahan makanan fermentasi (food fermented)
|
TEKNOLOGIKAL
|
|
Otomatisasi
|
digunakan alat pembakaran manual
|
Kepuasan
|
cukup memadai untuk pengolahan tape
|
Rencana Pemasaran
Pengenalan produk dengan penyebaran brosur dan leaflet
disertai potensi wisata daerah Bondowoso. Selain itu adanya dukungan kerjasama
dengan restauran besar yang ada di jawa timur (daerah – daerah tujuan wisata
seperti Malang, Bromo, Surabaya, Jember dll). Satu upaya yang menjadi tujuan
utama adalah berpartisipasi pada event pameran kuliner tingkat daerah,
nasional, dan mancanegara.
Segmentasi, Target, Positioning
Segmentasi produk Tape Sweetaso adalah masyarakat umum,
Target pasar antara lain, wisata lokal, Internasional yang berkunjung ke jawa
timur. Sweetaso memposisikan diri sebagai salah satu produk olahan singkong
yang difermentasi dan diberikan Inovasi rasa untuk menambah kekhasan produk
lokal Bondowoso sehingga bisa mengangkat potensi lokal daerah Bondowoso.
Marketing Mix
Marketing
mix adalah suatu strategi marketing yang menekankan bagaimana cara menjual
produk seefektif mungkin. Marketing mix produk tape sweetaso di
internet berprinsip 4P meliputi :
1. Product
Produk
dalam dunia bisnis online bisa berarti isi tulisan (content) di web.. tulisan harus jelas dibaca oleh
pengunjung website, tetapi juga harus memudahkan mesin pencari (search engine)
seperti google, yahoo, atau MSN menemukan website produk sweetaso.
2.
Price.
Pesaing di Internet tidak hanya orang Indonesia
aja, Tetapi seluruh penjuru dunia.
Banyak orang menggunakan internet sebagai sarana untuk membandingkan harga,
jika mereka ingin membeli mobil atau handphone, misalnya. Jadi, jika menjual
produk secara online, maka pastikan harga yang ditawarkan tepat. Harga sweetaso
berkisar Rp5000 s.d Rp15000 sangat terjangkau oleh semua kalangan.
3. Place
Disini
berarti website. di bisnis online adalah
sebuah website. Sehingga, jika ingin
pengguna internet mengunjungi kantor (baca : website), maka dibuatlah website
yang mudah diakses, mudah dibaca, dan tentu saja menarik.
4. Promotion
Dalam Internet Marketing, hal
yang paling penting adalah membuat website terkenal dan ramai dikunjungi. ada
banyak ribuan bahkan mungkin jutaan website, yang bisa saja memiliki produk
atau content yang sama dengan website
sweetaso. Jika tidak
mengetahui cara pemasaran yang tepat, maka website hanya akan menjadi debu di
lautan.
Peluang dan Target ke depan.
Peluang produk relatif besar karena pesaing sejenis dari
daerah lain belum ada khususnya di jawa timur. Sehingga target ke depan adalah
mengembalikan dan lebih mengenalkan nama Bondowoso sebagai kota Tape dengan
berbagai jenis Inovasi. Rencana promosi akan dilakukan dengan gencar melalui
adanya media teknologi,website, akun jejaring sosial, dinas pariwisata, dan promosi
yang diadakan dengan kerjasama pemerintah daerah. Selain itu didirikan pusat
tape Bondowoso di beberapa kota disekitarnya agar distribusi produk cepat dan
merata disemua daerah dijawa timur khususnya yang memiliki potensi wisata.
Pusat tape Bondowoso didirikan dalam bentuk gerai-gerai.
B. Strategi
dan Implementasi
Strategi pengembangan bisnis yang dilakukan yaitu melalui metode marketing mix yaitu terkait Product, Price, Place, dan Promotion.
1. Product (Produk)
Produk ini bermerk Sweetaso
(Sweet Tape Bondowoso) yaitu tape khas daerah Bondowoso, Jawa Timur yang
berasal dari fermentasi singkong jenis mentega yang diolah dengan dibakar dan
diberi aneka rasa, rasa coklat, keju, strawberry, dan original. Produk ini dikemas
dengan daun pisang kemudian dilakukan pembakaran serta dikemas lagi dalam
kemasan bambu (besek) yang berisi 10 Sweetaso. Sweetaso berbentuk kotak seperti
makanan tradisional Nagasari. Kemasan yang marketable membuat produk semakin
menarik.
2.
Price (Harga)
Harga Sweetaso dalam 1 besek
sebesar Rp 15.000, 00. Harga ini tergolong terjangkau dan cocok untuk
dikonsumsi oleh semua kalangan, khususnya kalangan menengah ke atas.
3.
Placing
(Penempatan)
a) Outlet
Sweetaso dan Kios empat wisata di Jawa Timur.
Karena adanya
misi untuk mengenalkan produk khas Bondowoso yaitu tape, maka untuk memperluas
pengenalan akan dilakukan penjualan dengan membuka otlet khusus Sweetaso dan
dengan metode titip jual ke kios-kios di seluruh tempat wisata di Bondowoso dan
di seluruh daerah Jawa Timur. Dengan demikian para wisatawan dapat mengetahui
bahwa makanan khas Bondowoso adalah tape.
b) Kios
di bandara, stasiun, hotel, tempat penginapan, dan terminal di Jawa Timur.
Dengan adanya
penjualan ke bandara, stasiun, hotel, tepat penginapan, dan terminal di Jawa
Timur, masyarakat yang sedang melakukan perjalanan dapat mengetahui bahwa
makanan khas yang terkenal dari Jawa Timur, khususnya Bondowoso adalah
Sweetaso. Hal ini merupakan penjualan yang efektif untuk pengenalan ke
masyarakat.
c) Toko
Pengenalan
Sweetaso di toko-toko juga dapat efektif bila diijual di toko-toko dengan
begitu masyarakat seluruh kalangan dapat mengenal dan mudah untuk membeli.
d) Kantin
sekolah dan universitas.
Untuk membidik
kalangan anak-anak dan mahasiswa, maka dijual pula Sweetaso di kantin sekolah
dan mahasiswa agar produk ini dijadikan alternatif jajanan yang sehat dan unik
mengingat makin banyaknya junkfood di pasaran.
e) Komunitas
Vegetarian Indonesia Vegetarian Society (IVS),
Vihara, dan Resto Vegetarian di Jawa Timur
Karena tidak
mengandung bahan hewani, maka Sweetaso dapat dikonsumsi kalangan vegetarian
Jawa Timur yang tergabung dalam Indonesia
Vegetarian Society (IVS), vihara, dan resto vegetarian.
4.
Promotion(Promosi)
a) Penyebaran
leaflet secara meluas ke
masyarakat sasaran pemasaran dan mediasi
melalui radio, media cetak, website, twitter,
dan facebook Sweetaso .
b) Promosi secara langsung ke
konsumen, dengan mengizinkan konsumen untuk
mencicipi Sweetaso.
c) Berpartisipasi
aktif dalam kegiatan pameran makanan.
d) Pameran kuliner sebagai pengenalan produk secara langsung.
e) Pengadaan gerai
khusus dan tempat produksi Sweetaso.
f) Pemberian sponsorship dari Sweetaso ke masyarakat.
g) Pengajuan
standar kehalalan pangan LPPOM MUI
dan PIRT
Dinas Kesehatan
C. Struktur Organisasi
Adanya
struktur oraganisasi yang jelas dalam sebuah usaha memiliki peran penting dalam pendelegasian tugas dan wewenang yang
jelas, sehingga memungkinkan tenaga kerja mengetahui tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya dan yang menjadi tanggung jawabnya. Selain itu, tenaga kerja
juga akan mengetahui ruang lingkup wewenang yang dimilikinya atau tugas-tugas
yang akan dilaksanakannya. Dengan kondisi kerja tersebut tenaga kerja
mengetahui sumber pemberi delegasi tugas dan tempat melaporkan hasilnya. Cara
atau sistem pendelegasian tugas dan wewenang yang jelas tidak akan menyebabkan
dualisme dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan. Berikut adalah bagan struktur
oragnisasi UKM “Sweet Taso” :
Berdasarkan bagan struktur organisasi tesebut
maka dapat diketahui bahwa unit usaha ini
dipimpin oleh seorang pimpinan yang bertanggung jawab terhadap manajemen
perusahaan. Pimpinan disini adalah
pemilik unit
usaha yang membawahi lima manager yang bertanggung jawab pada departemen
masing – masing. Manager terdiri dari manager personalia dan umum atau HRD (Human
Resource and Development), manager pembelian, manager produksi, manager
keuangan, dan manager pemasaran .dari struktur tersebut maka dapat diketahui tugas
dan tanggung jawab dari tiap-tiap bagian. Adapun tangung jawab dari
masing-masing bagian dalam struktur organisasi ini produksi adalah sebagai
berikut :
1. Direktur Utama
- Merupakan brand owner dari unit usaha yang dijalankan
- Mengawasi dan mengarahkan segala kegiatan yang ada di organisasi unit usaha tersebut, agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
- Bertanggung jawab terhadap kemajuan unit usaha yang dijalankan.
- Menentukan pengembangan yang dijalankan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
- Bertindak sebagai perwakilan unit usaha dengan pihak luar .
2. Manager
Personalia dan Bidang Umum
a.
Bertanggung
jawab terhadap direktur (owner) .
b.
Mencari,
mengadakan, dan menentukan sistem penyeleksian calon tenaga kerja yang sesuai
dengan kualifikasi yan dibutuhkan.
c.
Membina
dan mengevaluasi setiap tenaga kerja perusahaan.
d.
Menentukan
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan melaporkan secara berkala mengenai
jumlah tenaga kerja yang digunakan, yang akan direkrut, serta tenaga kerja yang
berprestasi.
e. Membuat
perjanjian kerja.
f.
Memperhatikan
kebutuhan dan kesejahteraan para pekerja.
g.
Membuat
administrasi kepersonaliaan yang meliputi biodata karyawan, absensi, cuti,
surat peringatan atau teguran, dan sebagainya.
h.
Mengurusi
segala macam perijinan yang berhubungan dengan instansi pemerintah dan
masyarakat umum.
4. Manajer
Pemasaran
- Mengontrol dan menentukan jumlah produk yang dipasarkan .
- Mengontrol kondisi produk di distributor, dan menarik produk yang telah kadaluarsa.
- Memperhatikan dan memperhitungkan kondisi pasar dan pesaing.
- Merancang rencana pemasaran untuk jangka pendek dan jangka panjang.
- Membuat laporan secara berkala terhadap hasil pemasaran kepada direktur (owner).
- Menentukan harga pokok produk bersama dengan manager keuangan dan produksi.
5. Manajer
Keuangan
a. Mengatur
dan memberikan informasi kondisi keuangan perusahaan.
b. Bertanggung
jawab terhadap semua transaksi keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi
serta melakukan internal audit.
c. Mengawasi
serta memelihara semua laporan keuangan dari bagian pajak dan bagian umum.
d. Membuat
sistem laporan keuangan yang digunakan untuk membantu manager pelaksana dalam
mengambil keputusan.
e. Membuat
laporan keuangan secara berkala kepada direktur perusahaan (owner).
6. Manager
Pembelian
- Merencanakan pembelian hal-hal penting yang berkenaan dengan jalannya perusahaan.
- Bersama dengan manager produksi merencanakan pembelian bahan baku, bahan pembantu, bahan pengemas untuk keperluan proses produksi.
- Bertanggung jawab terhadap direktur perusahaan (owner) .