Scheller Populer

Jumat, 10 Juni 2011

2011 Lumajang Gagal Raih Adipura


Beritalumajang.com - Tahun 2011 ini Kabupaten Lumajang gagal meraih penghargaan Adipura. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya, Lumajang yang sudah 6 kali meraih penghargaan bergengsi bidang kebersihan tersebut tahun ini harus gigit jari.

Informasi yang berhasil dihimpun beritalumajang.com, untuk tahun ini Lumajang gagal masuk dalam nominasi peraih Adipura. Untuk Jatim hanya ada 5 daerah yang masuk dalam nominasi yaitu Jember, Banyuwangi dan Batu untuk kota sedang, Bondowoso dan Kediri untuk kota kecil.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang, Amat mengatakan, pihaknya mengaku sangat kecewa karena tahun ini gagal memboyong piala Adipura untuk ketujuh kalinya. Apalagi kegagalan ini terjadi ketika dirinya menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup.

"Kami sangat kecewa, karena tahun ini gagal meraih piala Adipura. Kami gagal mempertahankan predikat kota terbersih se-Indonesia yang ketujuh kalinya, padahal sudah enam kali berturut-turut piala Adipura bersemayam di Lumajang," kata Amat kepada beritalumajang.com, Rabu (8/6).

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Lumajang gagal meraih Adipura, Amat menjelaskan, beberapa faktor tersebut diantaranya adalah adanya penilaian kualitas air. Ini merupakan kriteria baru dalam penilaian Adipura tahun ini, sementara pihaknya tidak mempersiapkan untuk hal itu.

"Sebenarnya pencemaran air di Lumajang tidak ada masalah, kegagalan ini terjadi karena ada kriteria baru pada penilaian Adipura tahun ini dan kami belum mempersiapkannya," bantah Amat.

Masih kata Amat, untuk tahun ini sistem penilaian sangat ketat dan nilai terendah tidak diumumkan. Sementara disisi lain ada kenaikan grade pada sistem penilaian, disamping itu penilaian juga dilakukan dengan sistem silang. Jadi tahun ini penilaian untuk Pulau Jawa dilakukan oleh orang dari luar Jawa, begitupun sebaliknya.

"Informasi yang kami dapatkan, tahun lalu penilaian untuk wilayah Pulau Jawa dilakukan oleh orang Jawa sendiri, untuk tahun ini beda dan Lumajang dinilai oleh orang Papua dan Balikpapan," imbuh Amat.

Menurut Amat, pikanya sudah maksimal bekerja untuk menghadapi penilaian ini. Amat menampik kegagalan ini diduga lantaran pemerintah terlalu represif terhadap pedagang kaki lima. Namun, Amat tidak menampik ketika disinggung tentang  pemangkasan pohon di Taman Hutan Kota oleh Satuan Polisi Pamong Praja, juga mempengaruhi penilaian Adipura.

"Ketika itu, kami memang kurang koordinasi, untuk tahun depan kami akan mempersiapkan dengan lebih cermat lagi dan kami akan berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait dengan permasalahan ini. Insyaallah tahun depan Adipura akan kami rebut kembali," pungkas Amat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar