Jiwa Pancasilamu terukir sempurna.
Pekik perjuanganmu selalu merobek nafsu hitamku.
Kharismamu mengingatkanku dengan sosok Gadjah Mada.
Hai Gadjah Mada......
Kau sungguh berkilau dengan sumpahmu.
Nusantara tlah kau satukan.
Putih, hitam, biru, kuning berebut tuk jadi bagianmu.
Hai Gadjah Mada......
Seharusnya kau pekikkan Palapa II , bukan ciptakan angkaramurka.
Seharusnya kau lahirkan sang Negarawan, bukan Cecunguk yang liberal.
Seharusnya kau utamakan intelektual, bukan sang kopral yang komersial.
Hai Gadjah Mada.....
Dulu engkau dekat dengan rakyat, tapi sekarang kau cekik dengan kuat.
Dulu engkau penyambung lidah rakyat, tetapi sekarang malah kau telan.
Dulu engkau sang Patih kharismatik, tetapi sekarang kau kampusku yang eksotis.
Hai Gadjah Mada......
Aku berjanji setia dengan Pancasilamu..
Aku pekikkan jiwa kerakyatanmu..
Aku kobarkan darah juangmu..
Aku optimis dengan cita-cita luhurmu..
Aku bekerja keras demi rakyatku..
Aku mengabdi ikhlas dengan bangsaku
Aku yakin bisa berdiri sejajar dengan singgasanamu..
Aku...., harapan untuk Indonesiaku....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar