Scheller Populer

Sabtu, 12 Maret 2011

Petaniku.., smangatlah selalu di negeri ini...



Hallo Guys....
Bagundal Ndeso ngucapin selamat pagi buat smuaa. Scheller (Dokter Agro) mau nganalisis masalah utama penyakit para petani kita. Knapa sih petani alumni Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit ini selalu jadi mainan di negeri "Pancasila 1945"??? Hmm..., Anda blom tau?


iyah itulah.., generasi negeri "pancasila 1945" terkesan malu tuk jadi seorang petani. Gengsi kali ya....?? Hehehe..
generasi yang kurang serius menanggapi masalah petani kecil. mereka lebih tertarik menjadi petani "meja hijau". Iya lah .., tujuan akhirnya pasti mbajak yang namanya KEADILAN. sangat mahal kejujuran di negeri pancasila itu.., smua terukur dengan uang. ujung2nya jelas MAFIA HUKUM. 

permaslahan pokok yang belom terelesaikan adalah masalah Beras. Selama ini Bulog beralasan sulit menyerap beras dari petani karena harga patokan (Harga Pembelian Pemerintah/HPP) yang terlalu rendah yang ujungnya menyebabkan petani ogah menjual berasnya ke Bulog, tapi lebih memilih spekulan.

Padahal ini menjadi kesalahan Bulog yang tak bisa melakukan pendekatan langsung kepada petani. Sedangkan para tengkulak melakukan pendekatan yang lebih progresif kepada petani. Tak jarang tengkulak memberikan uang muka ke petani agar mau menjual gabahnya.

"Bulog kalah cepat," ujar Anggota Komisi IV DPR Zuber Safawi dalam keterangannya, Sabtu (12/3/2011).

Namun sayangnya, permasalahan tersebut tak kunjung didapatkan solusinya oleh Bulog. "Tak heran beras sangat mudah dijadikan permainan spekulan, jangan sampai ada dugaan Bulog ikut 'memelihara' sistem seperti ini," imbuh Zuber.

Untuk itu Bulog didesak mengoptimalkan penyerapan beras melalui kerjasama kemitraan dengan BUMN lain, gabungan kelompok tani, maupun turun langsung ke petani. 

Sementara untuk beras impor yang terlanjur distok, Zuber meminta jaminan Bulog beras impor tersebut hanya boleh untuk operasi pasar dalam rangka stabilisasi harga, dan bukan untuk dikomersialisasi.

DPR juga meminta BUlog untuk menghentikan impor beras, dan target pengadaan beras 3,5 juta ton tahun ini dipenuhi lewat pembelian beras dari petani. 

Sebelumnya Pemerintah menetapkan HPP beras di 2011 tetap, artinya mengikuti HPP lama sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7/2009 tentang Kebijakan Perberasan. 

Dalam Inpres tersebut, HPP beras adalah Rp 5.060 per kilogram, gabah kering giling (GKG) Rp 3.300 per kilogram, dan gabah kering panen (GKP) Rp 2.640 per kilogram. HPP ini menjadi dasar bagi Bulog dalam melakukan pengadaan yang targetnya adalah 3,5 juta ton beras di 2011http://m.detik.com .

Itulah guys fakta dilapangan...., Generasi negeri "Pancasila 1945" selalu ribet+Mbulet = sok bijaksana. Mereka Narsis deh..., tujuannya pencitraan untuk meraih kekuasaan....
Haduuhhh...., ribet juga jd generasi negeri "Pancasila 1945" 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar